Senin, 11 Oktober 2010

KEMITRAAN UNTUK TANGGULANGI TB ( TUBERKULOSIS)

Indonesia sudah berada pada arah yang tepat dalam pelaksanaan program penanggulangan Tuberkulosis (TB), dibuktikan dengan telah dicapainya target global sejak tahun 2006 yaitu penemuan kasus baru >70% dan angka kesembuhan >85%. Namun TB merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah kesehatan di Indonesia. Besar dan luasnya masalah TB di Indonesia diperberat dengan adanya peningkatan infeksi HIV/AIDS yang berkembang cepat dan munculnya permasalahan TB-MDR (Multi Drugs Resistant=kebal terhadap bermacam obat). Untuk itu komitmen dan kerjasama semua pihak secara bersama memerangi TB perlu ditingkatkan, kata dr. Iwan M. Muljono, MPH Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung pada acara Press Briefing menyambut Hati TB Sedunia yang diperingati setiap tanggal 24 Maret.

Saat ini setiap tahun ditemukan sekitar setengah juta kasus baru TB. Separuh diantaranya adalah kasus TB menular, menyebabkan lebih seratus ribu kematian. Sekitar 70% penderita TB merupakan usia produktif. Karena itu upaya pencegahan dan pemberantasan TB merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah baik lintas sektor maupun lintas program dan masyarakat termasuk sektor swasta.
Strategi nasional telah sejalan dengan petunjuk internasional (WHO DOTS dan strategi baru Stop TB), serta konsisten dengan Rencana Global Penanggulangan TB yang diarahkan untuk mencapai Target Global TB 2005 dan Tujuan Pembangunan Milenium 2015.
Strategi yang direkomendasikan untuk mengendalikan TB (DOTS = Directly Observed Treatment Shortcourse) terdiri dari 5 komponen yaitu komitmen pemerintah untuk mempertahankan kontrol terhadap TB ; deteksi kasus TB di antara orang-orang yang memiliki gejala-gejala melalui pemeriksaan dahak ; pengobatan teratur selama 6-8 bulan yang diawasi ; ketersediaan obat TB yang rutin dan tidak terputus ; dan sistem laporan untuk monitoring dan evaluasi perkembangan pengobatan dan program.
Selain itu, rencana global penanggulangan TB didukung oleh 6 komponen dari Strategi Penanggulangan TB baru yang dikembangkan WHO, yaitu mengejar peningkatan dan perluasan DOTS yang berkualitas tinggi, menangani kasus ko-infeksi TB-HIV, kekebalan ganda terhadap obat anti TB dan tantangan lainnya, berkontribusi dalam penguatan sistem kesehatan, menyamakan persepsi semua penyedia pelayanan, memberdayakan pasien TB dan masyarakat serta mewujudkan dan mempromosikan penelitian
Namun tantangan baru yang ada mengharuskan semua pihak bergerak lebih cepat dan inovatif dengan memperkuat jejaring pelayanan bagi pasien TB dengan semangat kemitraan baik dengan berbagai sektor pemerintah, swasta maupun lembaga masyarakat. Hal ini sangat penting untuk mendukung keberhasilan program dalam melakukan ekspansi maupun kesinambungannya.
Pada Hari TB Sedunia kali ini diperingati dengan serangkaian kegiatan advokasi, komunikasi dan mobilisasi sosial dengan melibatkan seluruh pihak untuk mendukung komitmen penanggulangan TB. Rangkaian kegiatan peringatan Hari TB Sedunia 2010 ini akan didukung oleh organisasi sosial, lembaga swadaya masyarakat yang selama ini menjadi mitra pemerintah dalam penanggulangan TB di masyarakat seperti PPTI (Perhimpunan Penanggulangan Tuberkulosis Indonesia), PP Aisyiyah, KNCV, Nahdatul Ulama dan organisasi lainnya.
Acara puncak Hari TB Sedunia 24 Maret 2010 ditandai dengan seminar nasional yang mengambil tema sesuai tema Hari TB sedunia tahun ini, yaitu “Tingkatkan Inovasi, Percepat Aksi Melawan TB”. Seminar rencananya akan dibuka oleh Menkokesra. Topik yang dibahas antara lain Upaya Terobosan Menuju Akses Pelayanan TB yang Universal, Layanan Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) berkualitas pada semua tingkatan layanan, tantangan penanggulangan TB di masa depan dan upaya penggerakan partisipasi masyarakat dalam pengendalian TB. Dalam acara ini juga ditandatangani kerjasama dengan PT. Jamsostek untuk memasukkan TB sebagai salah satu penyakit yang akan ditanggung dalam skema asuransi Jamsostek.
Berita ini disiarkan oleh Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi melalui nomor telepon: 021-52907416-9, faks: 52921669, Call Center: 021-500567, 30413700, atau alamat e-mail puskom.publik@yahoo.co.id, info@puskom.depkes.go.id,   kontak@puskom.depkes.go.id. This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it

Tidak ada komentar:

Posting Komentar